Capacity Building-Green Growth Measuring and Impact Assesment
Friday, 11 August 2017 00:00
CEDS-GGGI
In 2017, GGGI will focus on the deployment
of capacity building activities, to
strengthen government partners’ capacity to develop and implement eCBAs, notably through its
integration into Environmental Impact Assessment (EIA) and Strategic
Environmental Assessment (SEA).
Fwd: Fwd: [BIES Economic Dialogue] Urbanisasi: Pengharapan
atau Pemiskinan?
Studi menemukan bahwa
di era 90an buruh yang bermigrasi ke perkotaan
cenderung mengalami perbaikan penghidupan. Tetapi
urbanisasi yang terjadi setelah tahun 2000an
cenderung menjebak pendatang di sektor informal
yang memiskinkan. Apakah kota telah berhenti
menjadi sumber pengharapan kaum migran? BIES
Economic Dialogue akan mengulasnya dengan tuntas
bersama para pakar dari dalam dan luar negeri.
Senin, 2 Desember, 2013, 09:30-12:00
Bale Rumawat, UNPAD, Jl. Dipati Ukur 35 Bandung
Live melalui http://streaming.unpad.ac.id
Disiarkan langsung lewat Radio PR-FM Bandung 107.5FM
Partisipasi aktif (Q&A) bisa melalui twitter pada
@biesdialogue atau SMS di 085624048070
PANELIS |Prof.
Chris Manning (The Australian National University);
Dr. Devanto Pratomo (Universitas Brawijaya); Prof.
Tommy Firman (Institut Teknologi Bandung); Dr. Kodrat
Wibowo (UNPAD/ISEI Jabar); Indrasari Tjandraningsih
(AKATIGA); Dinas Tenaga Kerja Jawa Barat*
BIES Economic dialogue
adalah forum memasyarakatkan hasil-hasil riset yang
dipublikasikan di jurnal Bulletin of Indonesian
Economic Studies. Acara rutin ini terselenggara atas
kerjasama Center for Economics and Development Studies
(CEDS), UNPAD, Indonesia Project, The Australian
National University, ISEI Jawa Barat, dan Aliansi
Jurnalis Independen (AJI), Bandung.
*) dalam konfirmasi
Sebuah Penelusuran Fakta Perkembangan Indikator Keberpihakan Pembangunan di Era Reformasi dan Strategi Kedepan
Tepat 15 tahun lalu, bangsa Indonesia memasuki momen penting dalam sejarah keberadaannya. Dengan tegas dan kolektif, bangsa ini memutuskan untuk keluar dari belenggu otoritarian dan melangkah menuju bangsa yang lebih demokratis. Bangsa Indonesia memasuki gerbang reformasi.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dengan tegas dan eksplisit menyatakan bahwa tujuan berbangsa adalah mensejahterakan rakyat dan ini pulalah yang menjadi tujuan akhir reformasi yaitu kesejahteraan yang adil dan merata. Selayaknya reformasi menjadi kendaraan untuk mencapai cita-cita mulia ini.
Selama 6 bulan terakhir, Center for Economics and Development Studies (CEDS), Universitas Padjadjaran melakukan pengkajian perkembangan berbagai indikator keberpihakan pembangunan selama lebih dari dua dasawarsa terakhir serta membandingkan periode pra-reformasi (1990-1996) dan era reformasi (2001-2012). Tanpa mengabaikan progres pada berbagai aspek pembangunan lainnya terdapat hal-hal yang patut menjadi catatan dan tantangan dalam menentukan bentuk dan arah reformasi ke depan.
Catatatan-catatan tersebut mengungkapkan bahwa dibandingkan dengan era pra reformasi, pada era reformasi:
Terjadi peningkatan jumlah dan proporsi kelas menengah (middle class) yang cukup cepat, tetapi terjadi perlambatan dalam penurunan kemiskinan
Pertumbuhan ekonomi menjadi semakin tidak pro-poor dimana pertumbuhan kesejahteraan rata-rata jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kesejahteraan rakyat miskin
Pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan akan tetapi ketimpangan meningkat sehingga menyentuh level tertinggi yang pernah dicatat dalam sejarah. Indonesia menjadi termasuk negara-negara dengan kategori yang berpendapatan relatif rendah tetapi dengan ketimpangan tinggi.
Kesenjangan angka partisipasi perguruan tinggi mengalami peningkatan selama 20-an tahun terakhir, dan kesenjangan tersebut meningkat cukup pesat terutama di era reformasi.
Sementara di era pra-reformasi kesenjangan akses terhadap air bersih mengalami penurunan, di era reformasi penurunan kesenjangan tersebut tidak berlanjut.
Akses terhadap kesempatan kerja formal untuk golongan rakyat berpenghasilan rendah cenderung mengalami penurunan di era reformasi.
Secara garis besar terindikasikan bahwa selama satu dasawarsa terakhir di era reformasi, ketimpangan pendapatan mengalami peningkatan pesat yang juga disertai perlambatan dalam pengurangan ketimpangan kesempatan (inquality of opportunity) terutama dalam akses terhadap perbaikan kualitas sumber daya manusia (pendidikan dan kesehatan) serta kesempatan kerja yang layak.
Oleh karena itu, dirasa perlu berbagai pembenahan dari segala dimensi untuk menjaga agar kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengalami berbagai perubahan di era reformasi terjaga khittah-nya yaitu dalam konteks mencapai bukan hanya masyarakat yang makmur tetapi juga adil dan merata. Pembangunan selama ini ternyata masih tetap belum berpihak sepenuhnya kepada segenap rakyat terutama golongan marginal. Rakyat masih belum mencicipi dan tetap menantikan buah reformasi berupa kesejahteraan yang hakiki. Saatnya bangsa Indonesia untuk melakukan pembenahan dalam berbagai aspek kebangsaan agar penantian rakyat akan buah dari reformasi ini dapat segera diakhiri dan masyakat yang adil dan makmur yang menjadi cita-cita pendiri bangsa ini dapat segera tercapai.
Dalam seminar ini, akan dipaparkan temuan kajian CEDS mengenai perkembangan berbagai indikator keberpihakan pembangunan pada era pra dan pasca reformasi, kemudian akan mengundang berbagai tokoh dan akademisi untuk mendiskusikan arah dan strategi reformasi ke depan.
Agenda
08.00 - 08.30
Pendaftaran
08.30
- 09.00
Pembukaan dan peluncuran dashboard keberpihakan.org
09.00
- 09.30
Keynote speech:
"Evaluasi kehidupan berbangsa dan bernegara di era reformasi pada
dasawarsa terakhir dan arah ke depan" Amien Rais
(Guru besar UGM, Tokoh pelopor reformasi)
09.30
- 10.30
Paparan CEDS
UNPAD:"Penelusuran Fakta
Perkembangan Indikator Keberpihakan Pembangunan di Era Reformasi"
Moderator: Ben Satriatna (CEDS, UNPAD) Presenter: Arief Anshory Yusuf, M. Purnagunawan, M. Fahmi, Adiatma Siregar (CEDS, UNPAD)
10.30 - 13.00
Diskusi panel:
"Reformasi dan kesejahteraan, kini dan arah ke depan"
Moderator: Budhiana Kartawijaya (HU Pikiran Rakyat)
1. "Tantangan meningkatkan kesejahteraan di era reformasi", Faisal Basri (Universitas Indonesia)
2. "Politik dan demokrasi di era reformasi: aspirasi dan
tantangan" Muradi (Dosen FISIP UNPAD dan
tokoh mahasiswa 1998)
3. "Manajemen pembangunan di era reformasi", Bambang Prijambodo (BAPPENAS)
4. "Strategi kedepan dalam mengurangi ketimpangan", Arief Anshory Yusuf (Director, CEDS UNPAD)
Determinants and Impact of Micro Finance Institutions in Indonesia: Micro-data evidences
Wednesday, 06 March 2013 15:41
administrator
CEDS is contributing a session on "Determinants and Impact of Micro Finance Institutions
in Indonesia: Micro-data evidences" in a national seminar on Micro Finance.
Last Updated ( Wednesday, 06 March 2013 16:21 )
Read more...
Find Us on Facebook
About Us
Center for Economics and Development Studies is a research center under the Department of Economics, Padjadjaran University, Indonesia. A leading research institute in Indonesia in the area of economics and development studies.